
Sehari setelah kebakaran mulai melanda, sebuah tim gabungan bergerak cepat memadamkan api. Mereka terdiri dari petugas TNBTS, Porter, Saver Semeru, Tim Evakuasi, Masyarakat Peduli Api (MPA) Ranupani, serta para guide lokal dan relawan.
Dengan peralatan seadanya, mereka juga sempat mengendalikan dan memadamkan api di beberapa titik yang terdapat di Pos Pendakian Kalimati tersebut.
Cak Yo, salah satu Relawan Gunung yang tergabung dalam Saver Semeru mengungkapkan, meski api di kawasan Kalimati sudah mengecil tapi abu masih panas. Selalu ada potensi terjadi kebakaran lagi apalagi kondisi angin cukup kencang.
Ungkapan Cak Yo ini terbuktu. Hanya selang beberapa hari, kebakaran kembali terjadi dan menyebar turun ke arah Danau Ranu Kumbolo. Dari pantauan, tampak api dengan mudah membakar kawasan sisi utara danau tersebut.
Kondisi rerumputan yang kering semakin memperparah keadaan. Kawasan hutan lainnya terancam turut ludes diamuk si jago merah. Salah satunya Blok Oro Oro Ombo yang berdekatan dengan ranu Kumbolo.
Kondisi itu membuat pihak setempat menghentikan aktivitas pendakian. Kepalai Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menginstruksikan untuk menutup jalur-jalir pendakian di gunung yang berada di Kabupaten Lumajang tersebut melalui surat bernomor PG.05/T.8/TU/TU.03/HMS/9/2019.
Penutupan ini diberlakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan untuk kepentingan keselamatan pendakian, optimalisasi penanganan kebakaran hutan, serta pemulihan ekosistem gunung.
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News