
Sukisno menjelaskan, saat ini kebakaran hutan dan lahan di Jambi semakin parah. Jumlah titik panas (hotspot) di sana meningkat tajam dari 499 menjadi 799. Kabut asap tersebut sedang menuju Riau karena dibawa angin dari Tenggara - Selatan atau dari arah Australia, menuju Barat laut - Utara.
"Kami saat ini sedang memantau pergerakan tersebut. Kabut asap yang dibawa akibat Karhutla di Jambi dan Sumatera Selatan akan bertumpuk di Riau, karena terjadi perlambatan pergerakan angin akibat pembelokan. Sehingga asap Jambi, Sumsel dan Riau sendiri berkumpul di Riau," kata Sukisno.
Sukisno juga mengungkapkan, kondisi pergerakan angin tersebut akan terjadi hingga akhir September atau awal Oktober 2019.
"Akan terjadi perubahan pergerakan pada waktu-waktu itu. Dan biasanya akan diikuti oleh musim hujan. Kita doakan saja semoga kondisi daerah Riau dan negara kita cepat pulih kembali," ujarnya lagi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News