
Dengan prasasti bisu
Kau tunggangi aku
Meronda debar zaman
Meninggalkan duka di setiap dermaga
Dan peta yang kau bawa tak terbaca mata batin
Layar terkembang dibiarkan kusam dan renta
Baling-baling remuk di gigit karat usia
Atap dan dinding rapuh enggan kau ganti
Molek rupaku jadi lenyai dan pasi
Sementara perjalanan badai ke badai
Adalah pengabdian
Kau kurung aku pada haluan
Yang tak ada di kompas kejujuran
Lautan luas benarbenar
Menguras keperkasaan
Sejantan apapun....
Jutaan penumpang telah biru lebam
Kurus kering dalam naungan lancang
Berlapis emas dan permata
Yang didapatkan hanya badai air mata
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News