
Berikut isi puisi yang ditulis oleh Asrizal Nur, anggota perkumpulan mahasiswa Sumatera dan kalimantan, dibacakan oleh Ahmad Adi Putra.
Lanang Kuning Menggugat
Kalau nahkoda kurang paham
Alamat kapal akan tenggelam
Dialah prasasti
Cermin zaman
Berkata-kata pada setiap jejak
Menulis keabadian di batu-batu terang
Sedang kepalsuan menulis air kelam
Mengapa tak kau baca?
Malah kau tutup debu asap rimba
Kubur dengan tanah limbah pabrik
Balut proposal impian musim
Dan kau tikam maknanya
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News