Catatan Dahlan Iskan soal Pelopor Mi Sagu: Jenny Mei

Catatan Dahlan Iskan soal Pelopor Mi Sagu: Jenny Mei - GenPI.co
Dahlan Iskan menuliskan catatan tentang pedagang mi. Judul tulisannya ialah Jenny Mie. Foto: Dahlan Iskan

“Bagian kepalanya jangan dimakan," jawabnya.

Untuk mencapai pusat tanaman sagu itu dia harus naik perahu 6 jam. Juga harus naik sepeda motor. Tapi Jenny merasa sangat menikmati perjalanan itu. Bahkan dia kangen ingin ke Papua lagi.

"Apakah kelak harga tepung sagu bisa lebih murah dari tepung terigu?" tanya saya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pedagang Mi: Jenny Mie

"Harusnya bisa. Sagu tidak perlu ditanam. Hutan sagu luas sekali. Tumbuh sendiri," ujar Jenny.

"Mungkin juga tidak bisa. Untuk mengambil batang sagu harus membayar ke penduduk setempat. Tidak ada harga patokannya," tambah Jenny.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pengusaha Kertas: Kertas Mati

Kini harga tepung sagu memang masih 50 persen lebih mahal dari terigu. Tapi kalau seluruh perusuh Disway bersatu, rasanya bisa mencari jalan keluar.

Tidak logis kalau terigu lebih murah. Tapi memang banyak kan, realitas kehidupan yang tidak semuanya logis. (Dahlan Iskan)

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Politik di Amerika Serikat: Tengah Periode

Simak video berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya