
Dia berharap ke depannya masyarakat, akademisi, dan pemerintah bisa bersinergi dalam membangun Desa Wanagiri dengan pendekatan yang lebih ramah lingkungan.
“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan semacam ini, ke depannya kami bisa lebih mengedepankan aktivitas yang lebih peduli terhadap lingkungan, apalagi saat ini Desa Wanagiri bisa dibilang tengah menuju titik kritis, karena beberapa lahan sudah mulai beralih fungsi. Lahan itu semula untuk pertanian kopi, tetapi kini menjadi lahan holtikultura. Penurunan produktivitas kopi dalam 3 tahun belakangan sebanyak 60 persen,” ujarnya.
I Made pun berharap penurunan produktivitas kopi di Desa Wanagiri bisa menjadi bahan kajian para pemangku kepentingan untuk mengetahui apa hal yang mempengaruhi kondisi tersebut.
BACA JUGA: Unggul di 3 Bidang Ilmu, UI Jadi Universitas Terbaik di Indonesia
Lalu, meskipun telah terjadi alih fungsi lahan, I Made menuturkan bahwa hal tersebut tak sepenuhnya merupakan kesalahan warga desa. Menurut Made, hal itu merupakan tugas dan tanggung jawab semua pihak untuk menunjang kebutuhan warga desa.
“Kebutuhan masyarakat secara prinsip dasar ada tiga, yaitu peningkatan kapasitas, aspek modal, dan pasar. Jika kita bisa bekerja sama dalam hal ini, produk kopi bisa menjadi role model di Desa Wanagiri yang akan mendorong peningkatan kegiatan pertanian berbasis wisata yang juga menjunjung tinggi kepedulian terhadap lingkungan,” tuturnya.
BACA JUGA: Mahasiswa UNY Ciptakan Kopi dari Biji Pepaya, Bisa untuk Herbal
Di sisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng I Gede Melandra mengapresiasi kegiatan tersebut. I Gede pun menuturkan bahwa warga Desa Wanagiri beruntung memiliki tokoh penggerak dan kesempatan untuk memajukan industri kopi di desa tersebut.
“Kegiatan ini sangat penting untuk menjaga eksistensi lingkungan di wilayah Kabupaten Buleleng, khususnya Desa Wanagiri. Kegiatan ini bahkan bisa memberikan dampak positif untuk wilayah lain. Desa Wanagiri adalah salah satu wilayah hulu yang seharusnya dijaga eksistensinya, salah satunya oleh masyarakatnya,” ujar I Gede.
BACA JUGA: Pariwisata Berperan Penting Wujudkan Ekonomi Hijau, Kata Sandiaga
Perwakilan Tim Pengmas UI Adhe Pradipta menuturkan bahwa kegiatan itu penting untuk memperjuangkan industri kopi di Desa Wanagiri secara berkelanjutan. Pasalnya, kata Adhe, kopi adalah tanaman budidaya yang bernilai tinggi di dunia, tetapi eksistensinya makin terancam akibat dampak perubahan iklim.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News