
Dari jumlah yang meninggal, 132 orang, memang hanya sekitar 30 orang yang dari Kota Malang. Selebihnya dari kabupaten Malang. Tentu ada satu-dua dari kabupaten tetangga.
Jumlah penonton Arema juga imbang: 50 persen dari kota, 50 persen dari desa-desa di kabupaten. Karakter mereka juga sedikit berbeda. Anda sudah bisa menduga: di mana perbedaannya.
Yang datang dari kota itu umumnya naik sepeda motor. Ribuan juga yang pilih naik kereta api.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi Kanjuruhan: Horeeee FIFA
Mereka naik kereta dari stasiun kota dan kota lama, turun di stasiun Kepanjen. Lalu jalan kaki tidak sampai 1 km ke Stadion Kanjuruhan. Itu adalah kereta Surabaya-Blitar yang melewati Malang-Kepanjen.
Jenderal Tedy Minahasa Putra kini mendapat tugas yang sepadan dengan kemampuan aslinya. Ia kini mendapat arena kelas utama.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Pengusaha: JohnAnglo Bro
Mata nasional akan jeli mengamatinya. Kemampuan sebenarnya akan terlihat di sini: memang hebat atau biasa-biasa saja.
Ia menggantikan Irjen Pol Nico Afinta yang begitu banyak cobaannya. Kini Irjen Pol Nico hanya menjadi staf ahli di Mabes Polri.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi di Malang: Loket Kanjuruhan
Awalnya ia memang dikait-kaitkan dengan Sambo. Dan belakangan diminta ikut bertanggung jawab tragedi Kanjuruhan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News