
Dan Piala Dunia yang bersama Bapakmu dulu selalu kau nanti-nanti.
Atau suara sirine yang menggaung,
Mengantar kepulanganmu, memaksa ibu untuk berkabung.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi Kanjuruhan dan Anto Baret: Penyesalan Panggung
Nak, kenapa tak kau kenakan saja sepatu itu,
Yang sudah ibu cuci untuk mengantarmu menjemput tim kebanggaanmu,
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Hidup Fanatisme
Dan untuknya kau rela korbankan nyawa,
Dibunuh sendiri oleh mimpimu yang menyala.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Bonek dan Aremania: Harapan Kanjuruhan
Ibu tinggalkan talinya di beranda yang selalu terbuka,
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News