
Mereka mengelola dana dari umat muslim di negeri seberang tersebut. Ustaz Samsu berpidato.
Disusul pejabat Kantor Kemenag Provinsi. Seremonial seperti itu membosankan bagi seorang jurnalis seperti saya.
Saya paling malas kalau dapat tugas meliput acara seperti ini. Untungnya saya tidak sedang meliput.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Bjorka Shinta
Saya berada di ruang lain di bagian bangunan sementara pesantren yang sedang dibangun. Ruangan yang nyaman dengan pendingin portabel.
Panitia semua berkumpul di situ. Juga Inayah. Guru yang disebut Ustaz Samsu. Dia penanggung jawab acara peresmian koperasi pesantren Alhidayah.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Beradu Headline, Siapa Membunuh Putri (10)
Dia juga yang akan jadi manajer yang bertanggung-jawab mengelolanya. Dia bekerja lincah, rapi, dan cepat. Dia mudah membuat orang-orang mengikuti arahannya.
Ia memberi perintah dengan tegas, jelas, tapi nyaman, menggerakkan tapi nggak memaksa. Jelas kecerdasan tampak dari seluruh sosok dia yang muda dan manis.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Petir Politik
”Bang Abdur mau makan duluan kah? Nanti kan mau pergi duluan kan ya?” tanyanya ramah, penuh perhatian, dan tersentuh juga perasaanku dengan perhatian kecil seperti itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News