
GenPI.co - Padepokan Nur Dzar Sejati milik Gus Samsudin di Blitar sudah ditutup. Penutupan tersebut juga hasil dari kesepakatan warga. Pasalnya, warga pun geram dengan Padepokan Nur Dzar Sejati.
Kepala Desa Rejowinangun Blitar Bhagas Wigasto menegaskan padepokan tersebut ditutup sesuai arahan Komandan Kodim dan Kapolres.
"Selanjutnya dilakukan mediasi di polres dengan melibatkan unsur-unsur terkait, ormas, masyarakat, kubu Samsudin, begitu pula warga sekitar," katanya saat dihubungi GenPI.co Jatim, Senin (1/8/2022).
BACA JUGA: Imbas Kasus Mas Bechi Jombang, Pesantren Diminta Buat Antisipasi
Namun, penutupan tersebut masih berbuntut panjang.
"Kemarin sore itu terjadi unjuk rasa demo, penutupan. Malamnya, ormas keagamaan datang ke situ menanyakan bahwa yang ikut dalam konten itu, keributan itu apa benar-benar itu warga desa sini (warga Rejowinangun) atau yang lain (warga luar desa, red)," jelasnya.
BACA JUGA: Marshanda Akui Belum Sempat Jenguk Sang Ayah di Pesantren
Bhagas mengatakan massa yang melakukan aksi tersebut bukan berasal dari Desa Rejowinangun.
"Sudah kami tanya mereka itu warga luar kota. Jadi, bukan warga desa Rejowinangun itu," ujarnya.
BACA JUGA: Erick Thohir Serahkan Bantuan Vokasi ke Pondok Pesantren di Jatim
Warga yang tidak puas dengan penutupan tersebut meminta Gus Samsudin minta maaf karena dinilai membuat resah warga setempat.
Artikel ini sudah tayang di Penutupan Padepokan Gus Samsudin Berbuntut Panjang, Warga Geram
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News