
Nadia menambahkan memang terdapat dugaan bahwa hepatitis akut misterius pada anak terjadi akibat adanya Adenovirus.
Namun, sejauh ini diduga penularan kemungkinan terjadi melalui udara ataupun makanan.
Sementara penularan dari manusia ke manusia belum bisa dipastikan. Sehingga WHO bersama para peneliti dunia masih mencari faktor-faktor lain penyebab awal mula penularan terjadi.
BACA JUGA: WHO Beri Kabar Buruk soal Cacar Monyet, Warga Dunia Mohon Waspada
"Oleh karena itu pencegahan pada anak-anak khususnya, kita tetap dorong menggunakan masker dan mencuci tangan," ungkap wanita yang juga menjabat sebagai juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes itu.
Kemudian infeksi dari manusia ke manusia tidak bisa kemudian dikatakan secara langsung bahwa ini memang murni manusia ke manusia tapi masih cari faktor faktor lainnya
BACA JUGA: Kemenkes Sampaikan Kabar Baik di Indonesia, Semua Warga Bisa Lega
"Menjadi perhatian untuk kami mengapa WHO sampai sekarang masih mengkategorikan sebagai penyakit yang diperhatikan atau tetap menjadi kewaspadaan," tegas dia.
Nadia menuturkan hingga hari ini, belum ditemukan pasien hepatitis akut misterius yang butuh melakukan transplantasi hati.
BACA JUGA: WHO Bunyikan Alarm Bahaya, Omicron Baru Bisa Meledak di Indonesia
Dengan demikian, dirinya mengajak semua pihak untuk terus waspada dan lebih ketat menjaga anak-anaknya, terutama anak di bawah usia lima tahun.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News