
Siti Zahro sudah bisa berkomunikasi aktif dengan tim visitasi, dan bahkan mampu menandatangani sendiri persetujuan tindakan medis lanjutan.
Dokter Fajriani Damhuri, TKH kloter JKG 011, pun menuturkan kejadian awal sebelum Siti Zahro mengalami henti jantung.
Awalnya, Siti Zahro akan pergi shalat Ashar di Masjid Nabawi melalui pintu 13. Namun, tiba-tiba dia merasa sakit dada, pusing, dan pandangan gelap.
BACA JUGA: Kemenag: 32.732 Jemaah Haji Indonesia Sudah Berangkat ke Madinah
Siti lalu dihampiri Emergency Medical Team (EMT) Nabawi dan dibawa ke klinik Al Safiah.
Dalam perjalanan tiba-tiba tak sadarkan diri diduga mengalami henti jantung, sehingga dilakukan resusitasi jantung paru.
BACA JUGA: Jemaah Haji Indonesia Meninggal Kembali Bertambah, Kata Kemenag
Sesaat kemudian, diintubasi kemudian dirujuk ke RS Al Madinah.
Fajriani mengatakan, Siti Zahro ini memiliki riwayat hipertensi dan tidak minum obat.
BACA JUGA: Ini Arti Stiker Bus Shalawat yang Harus Dikenali Jemaah Haji
Selain itu, Siti Zahro tetap memaksakan diri berangkat ke masjid Nabawi sejak jam tiga pagi sampai sore tanpa istirahat.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News