
Macku menjelaskan untuk bisa berkomunikasi menggunakan WhatsApp, ia harus nongkrong di cafe yang menyediakan wifi. Cafe tersebut menggunakan provider bernama Ubiqu.
Selain putusnya akses telepon, akses internet di Wamena juga diblokir. Kondisi ini dirasakan di seluruh Provinsi Papua. Pemblokiran memang sengaja dilakukan pemerintah melalui Kementerian Informasi dan Telekomunkasi (Kominfo) sebagai upaya untuk meredam gejolak di Papua.
Macku mengaku kondisi ketiadaan akses internet ini sudah berlangsung 3 Minggu. “Dari awalnya susah terhubung lalu semakin parah ketika demo-demo di beberapa kota. Setelah itu akses internet di Wamena sudah tidak bisa sama sekali,” katanya.
Meski begitu, ia bersyukur karena sampai saat ini, kondisi keamanan di ibu kota Kabupaten Jayawijaya itu lebih kondusif. Memang terjadi demonstrasi pada Senin (26/8) lalu hingga membuat perkantoran dan pusat perbelanjaan tutup. Namun setelah massa pulang, toko-toko kemudian buka kembali.
“Syukur waktu itu demo-nya aman-aman saja,” tandas Macku.
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News