Jokowi Sesalkan Warga Ogah Booster Padahal Covid-19 Naik

Jokowi Sesalkan Warga Ogah Booster Padahal Covid-19 Naik - GenPI.co
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Silaturahmi dengan Alumni Penerima Kartu Prakerja di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, pada Jumat, 17 Juni 2022. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Hal itu berkaca dari pengalaman beberapa negara lain yang sudah lebih dulu melewati fase puncak kasus COVID-19 varian BA.4 dan BA.5 yang jumlahnya hanya berkisar sepertiga dari puncak kasus varian Omicron atau Delta.

Di negara-negara lain fase puncak terjadi sekira satu bulan setelah kasus pertama teridentifikasi, sehingga di Indonesia puncak kasus varian BA.4 dan BA.5 diperkirakan terjadi pada pekan ketiga dan keempat Juli 2022.

Sebelumnya Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan jumlah total masyarakat Indonesia yang telah menerima suntikan vaksin COVID-19 untuk dosis penguat mencapai 48,2 juta jiwa lebih hingga Kamis, pukul 12.00 WIB.

BACA JUGA:  Vaksinasi dan Sertifikasi Hewan Bisa Kendalikan PMK, Kata YLKI

Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Kamis, jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin COVID-19 bertambah 231.267 orang sehingga total mencapai 48.269.992 orang.

Secara persentase laju suntikan dosis penguat vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 23,17 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 berjumlah 208 juta jiwa lebih.

BACA JUGA:  Vaksinasi Booster Jadi Momentum Menuju Endemi, Kata Epidemiolog

"Menurut studi awal di Eropa, varian baru BA.4 dan BA.5 mengalami perubahan karakteristik yang lebih cepat menular dan menghindari kekebalan tubuh dari varian sebelumnya. Perlu diingat, simpulan itu masih bersifat sementara dan membutuhkan studi lanjutan," imbuh Budi Sadikin.(*) ANT

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya