
GenPI.co - Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Aceh, mengatakan bahwa ribuan balita di wilayah itu menderita stunting atau kekerdilan.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Asnawi memaparkan sebanyak 1.276 dari 21.618 balita atau 5,9 persen di daerah itu menderita stunting.
Asnawi pun menuturkan pihaknya terus berupaya menurunkan dan mencegah terjadinya stunting di daerah itu.
BACA JUGA: Turunkan Angka Stunting, BNPP Libatkan Camat di Perbatasan Kepri
"Sampai saat ini, kami mencatat 1.276 balita atau 5,9 persen dari 21.618 balita di Lhokseumawe alami stunting. Kami berupaya meningkatkan pencegahannya," ujarnya, dilansir dari Antara, Jumat (16/6).
Menurut Asnawi, angka tersebut masih mungkin bertambah jika jumlah sasaran atau 21.618 balita diperiksa semuanya.
BACA JUGA: Peran Penting PAUD Cegah Stunting, Simak Nih
Kini, Dinkes Kota Lhokseumawe sudah memeriksa 13.979 balita.
"Hingga saat ini, balita yang sudah diperiksa sebanyak 13.979 orang atau 64,66 persen. Pandemi covid-19 menjadi penyebab banyak balita yang belum diperiksa," kata Asnawi.
BACA JUGA: YAICI dan PP Muslimat NU Jangkau Stunting Tertinggi di Indonesia
Lebih lanjut, Asnawi menegaskan pihaknya terus bekerja keras menurun angka kekerdilan tersebut. Di antaranya, meningkatkan kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News