
Saya lihat, misalnya, ada buku untuk memperingati meninggalnya Helland Eddward (Ewai) bin H. Moh Hasan.
Dari nama yang meninggal itu kelihatannya almarhum dari suku Dayak. Memang banyak juga orang Dayak yang Islam –meski umumnya Kristen.
Terbaca juga pengumuman Umrah New Normal: Rp 35,5 juta. Yang Normal Rp 30,5 juta.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Penembakan AS: Dokter Pasien
Masjid itu ada di Kotabangun. Kota kecil sekali. Di hulu Sungai Mahakam. Kami janjian bertemu Aseng di situ.
Masjid itu, semula, saya kira, hanya untuk memudahkan penanda meeting point. Ternyata ia mengajak salat Duha juga.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Tangis Mama
Aseng datang dari arah Balikpapan. Saya datang dari Samarinda. Ia harus bermobil 3,5 jam baru sampai di situ. Saya setengah jam lebih dekat.
Ternyata ia tiba lebih dulu. Mobil saya memang tidak terlalu laju. Agar bisa sambil makan nasi kuning HHH bikinan istri: hintalu hiwak haruan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Ganjar Pranowo: Munaslub Kendaraan
Ternyata banyak sekali orang Kotabangun yang mengenal Aseng. Ia terkenal. Mereka tidak memanggil Tjin Seng dengan Aseng.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News