GenPI.co 
GenPI.co - KM Ladang Pertiwi yang berangkat dari Makassar (pelabuhan Paotere) menuju ke Pamantauang dilaporkan tenggelam. Sang Nahkoda, Supriadi akhienya mengungkap kronologi insiden tersebut.
Dia menceritakan detik-detik kapal kayu yang dikendalikannya berada di laut lepas dihempas ombak tinggi karena cuaca buruk, hujan deras disertai petir terjadi di wilayah laut Selat Makassar.
"Saat berangkat hari Rabu (25/5) cuaca teduh dan laut tenang sampai di Butung-butungan, dilewati Kalukuang," tutur Supriadi di Pelabuhan Peti Kemas, Makassar, Sulawesi Selatan, dikutip ANTARA, Selasa (31/5).
BACA JUGA: TNI AL Kerahkan Kapal Perang Temukan Korban KM Ladang Pertiwi 2
Namun, selang beberapa lama melewati area Kalukuan dan mendekati Pulau Pamantauan, cuaca mulai berubah secara drastis.
Angin keras mulai menerpa kapalnya sehingga oleng bahkan mesin kapal langsung mati.
BACA JUGA: Kasal Yudo Desak Komandan Kapal Perang Giat Latihan Tempur
"Waktu itu sekitar delapan mil dari Pemantauan, baru kencang angin, tiba-tiba mati mesin. Kompa (pengisap) mati, jadi tidak bisa hidup. Baku lawan (tabrakan) ombak di sampingnya (kapal),"beber pria yang kini berumur 40 tahun itu.
Ketika kapalnya mulai oleng dihantam ombak dan tidak stabil, ia memerintahkan Anak Buah Kapal (ABK)-nya bersama penumpang kapal segera bergegas mengambil peralatan penyelamatan.
"Saat kapal mau tenggelam, saya berteriak ke ABK dan penumpang, kasih sedia alat pelampung, gabus, dan tripleks," ucapnya mengenang kejadian itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
