
GenPI.co - Dalam Presidensi G20, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) membawa empat isu prioritas yang salah satunya adalah mendorong adanya partisipasi para penyandang disabilitas dalam dunia kerja.
Presiden Joko Widodo dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2020 juga menuturkan bahwa paradigma negara kepada warga negara penyandang disabilitas harus bergeser dari paradigma karitatif (charity based) menjadi paradigma perlindungan dan pemenuhan hak (human rights based).
Salah satu langkah pemenuhan hak tersebut adalah dengan menciptakan destinasi wisata inklusif yang ramah difabel.
BACA JUGA: Masjid Istiqlal menyediakan Fasilitas untuk Disabilitas
Namun, realitanya hingga saat ini wisata inklusif di Indonesia belum dikembangkan secara optimal.
Hal ini dibuktikan dengan rendahnya persentase wisata inklusif di Yogyakarta.
BACA JUGA: Anies Pastikan JIS Dilengkapi Fasilitas Ramah Disabilitas
Salah satu daerah yang tersohor akan pariwisatanya ini memiliki tingkat persentase wisata inklusif yang bahkan tidak mencapai 5 persen, yaitu Malioboro, Benteng Vredeburg, Gembira Loka, serta destinasi-destinasi unggulan saja yang menerapkan wisata inklusif dengan menyediakan fasilitas ramah difabel.
Sementara itu, destinasi-destinasi lainnya masih belum memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang difabel di tempat wisata.
BACA JUGA: Bus Low Deck Ramah Difabel Mulai Diuji Coba di Solo
Melihat permasalahan ini, DifaBike bersama dengan PT. Gemilang Media Wisatama (Travelxism) secara resmi meluncurkan project terbaru, yaitu DifaTravelX.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News