
"Di samping itu anak juga akan terbiasa untuk belajar, menggali lebih banyak informasi, seperti dengan topik edukasi gizi seperti ini, akan lebih melekat baik untuk si anak maupun audiensnya," tambah Awam.
Diketahui, lomba storytelling dengan topik edukasi gizi dan susu yang baik untuk anak telah dimulai sejak Maret 2022.
Dalam kurun waktu tersebut, telah terkumpul sekitar 200 karya berupa video edukasi yang dipublikasikan di sosial media, baik melalui platform Instagram maupun YouTube.
BACA JUGA: Anies Harus Selesaikan Kampung Susun Bayam Sebelum Oktober
Lomba video edukasi gizi tersebut diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan usia, mulai dari usia dini, SD hingga dewasa. Saat ini, telah terpilih 20 karya terbaik yang selanjutnya akan menjadi materi yang dapat digunakan sebagai materi sosialiasasi dan edukasi gizi.
Ketua Harian YAICI Arif Hidayat dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasinya terhadap KADO dan juga seluruh peserta.
BACA JUGA: Kampung Susun Bayam Proyek Anies Baswedan Disebut Warisan Jokowi
"Selama ini topik gizi identik dengan orang tua. Tapi melalui metode storytelling ini, kami dapat menjangkau lebih banyak lagi kalangan. Bukan hanya orang tua, tapi edukasi ini langsung ke anak-anak dan para remaja, yang memang sebenarnya sasaran utama dari edukasi ini," tutur Arif.
Dirinya pun berharap, para generasi muda bisa menjadi agent of change untuk memutus rantai gizi buruk di Indonesia.(*)
BACA JUGA: Masa Jabatan Anies Mau Habis, Kampung Susun Bayam Bakal Rampung?
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News