
Sekitar 20 anak. Di lobi itu, pizza dibagi. Orang tua mereka melihat dari kaca di luar lobi.
Adharta sengaja membawa anak-anak itu ke lobi. Agar jangan sampai ada orang dewasa yang ikut makan. Ia telah minta izin petugas hotel untuk memasukkan anak-anak lapar itu.
Petugas hotel melihat adegan itu dengan haru. Keesokan harinya ketika Adharta makan di hotel itu tidak boleh bayar.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Sawit Siklus
Tanggal 15 Mei, mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR. Kerusuhan di Jakarta mereda. Hari itu Presiden Soeharto meletakkan jabatan. Wakil Presiden Habibie dilantik menjadi presiden.
Malam itu Adharta menghubungi sopirnya. Agar Sang Sopir cari jalan menuju bandara. Pukul 03.00, sang Sopir bisa sampai bandara.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Malaysia: Bencana Sapura
Pakai mobil kijang. Adharta bisa pulang ke Grogol. Sudah ada tentara yang menjaga perumahan itu.
Itu adalah perumahan Kementerian Penerangan. Yang sudah banyak dijual. Adharta membelinya satu tahun sebelumnya.
Komposisi di perumahan itu 50:50 –antara Tionghoa dan non-Tionghoa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News