
Untuk mengatasi kendala keberadaan awan tersebut, ke depannya, BPPT menyarankan dua hal berikut:
Pertama, hujan buatan sebaiknya dilaksanakan pada masa transisi yaitu pada April-Mei untuk Jawa, Bali, Nusa Tenggara. Pada masa transisi keberadaan awan masih cukup banyak untuk bisa disemai menjadi hujan. Hujan yang jatuh tersebut bisa ditampung di waduk, danau, dan embung bisa dimanfaatkan untuk keperluan irigasi selama musim kemarau.
Kedua, memastikan di akhir musim penghujan ketersediaan air di waduk, danau, embung pada posisi maksimal, dengan memanfaatkan hujan buatan.
“Karena sering terjadi setelah kekeringan baru meminta dilakukan TMC [hujan buatan]. Padahal kalau sudah terjadi kekeringan, biasanya keberadaan awan juga sudah sangat jarang. Akibatnya hasilnya kurang optimal,” kata Sutrisno.
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News