
GenPI.co - Sripeni Inten Cahaya baru dua hari jadi pelaksana tugas Direktur Umum Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sialnya, saat di bawah kepemimpinannya itu, PLN sontak kena masalah. Gangguan listrik di kawasan Jawa da Bali membuat 21 Juta pelanggan mengalami mati lampu selama berjam-jam lamanya.
Ganggunan listrik massal di Jawa dan Bali pada Minggu (4/8) membuat Presiden Joko Widodo gerah. Senin (5/8) pagi, Presiden menggelar rapat di kantor pusat PLN untuk mempertanyakan kejadian yang terjadi.
Sebagai Plt Dirut PLN, Sripeni pun memberi penjelasan mengenai masalah yang terjadi, termasuk menerangkan mengenai gangguan transmisi di Ungaran dan Pemalang. Namun belum sampai 10 menit ia menjelaskan, Jokowi langsung memotong. Ia lalu ‘mendaprat’ Sripeni dan jajarannya karena dianggap lambat mengatasi masalah.
Baca juga:
Dampak Listrik Padam, PLN Siap Gratiskan Pemakaian Listrik
21 Juta Pelanggan Listrik Terkena Dampak Pemadaman
Menurut Jokowi, dalam sebuah manajemen besar PLN mestinya ada tata kelola risiko-risiko yang dihadapi dengan manajmen besar. Jokowi juga menyayangkan PLN yang dianggap tidak gesit alias tidak bisa bergerak cepat.
"Tentu saja ada contingency plan, back up plan. Pertanyaan saya kenapa tidak bekerja dengan cepat. Saya tahu pernah kejadian 17 tahun lalu Jawa-Bali, harusnya itu bisa jadi pelajaran agar kejadian kembali lagi. Kita tahu ini tidak hanya merusak reputasi PLN tapi banyak juga hal di luar PLN yang dirugikan," tegas Jokowi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News