.webp)
GenPI.co - Sebagai salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia, Indonesia belum maksimal mengembangkan industri kelapa. Saat ini, lebih dari 95 persen pohon kelapa dimiliki oleh petani dengan pengelolaan secara sederhana. Produktivitas kelapa juga sangat rendah karena sudah tua.
Kondisi tersebut juga terjadi di Kabupaten Gorontalo dan juga daerah -daerah lain sebagai daerah penghasil kelapa. Untuk itu mulai tahun lalu Pemerintah Kabupaten Gorontalo gencar melakukan peremajaan atau revitalisasi untuk mengembalikan produktivitas kelapa.
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo yang juga ketua Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (Kopek) menjelaskan saat ini pemerintah daerah dan pemerintah pusat mendorong terus revitalisasi tanaman kelapa.
"Kita mendorong pemerintah daerah membuat kebijakan revitalisasi dan peremacaan karena sebagian besar kelapa sudah tua," Kata Nelson Pomalingo, Sabtu (3/8).
Baca juga: Jamin Kenyamanan Wisatawan, Bone Bolango Perangi Miras
Industri rumah tangga terkait dengan kelapa juga akan didorong untuk membuat produk yang ekonomis dan bersaing di pasar internasional. Salah satu yang ditempuh untuk mendorong peningkatan poduk kelapa adalah kolaborasi dengan pengusaha.
"Di Kabupaten Gorontalo sudah punya 3 industri kelapa dan semua untuk ekspor. Inilah yang diharapkan dapat diadopsi daerah lain sebagai daerah penghasil kelapa," kata Nelson Pomalingo.
Nelson Pomalingo juga mendorong kebijakan di tingkat nasional, antarlembaga harus berkomitmen untuk memberi ruang peningkatan produktifitas kelapa dari hulu sampai hilir. Ia menilai membincang kelapa bukan hanya bicara sektor pertaniam tetapi termasuk urusan industri dan perdagangan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News