
GenPI.co – Kemeriahan Dieng Culture Festival (DCF) kembali tersaji tahun ini. Berlokasi di dataran tinggi Dieng, kabupaten Winosobo yang udara dinginnya menusuk kulit, gelaran yang dihelat 2-4 Agustus itu menyajikan ragam kearifan lokal setempat, termasuk ritual cukuranak berambut gimbal.
Ritual cukur ini menjadi ikon tersendiri di acara DCF. Yang menarik, ritual tersebut harus melewati serangkaian proses.
Baca juga: Jaga Sikap! Zodiakmu Ditunggu Karma Buruk
Termasuk di antaranya kewajiban menuruti permintaan sang anak yang tak jarang bikin orang tuanya garuk kepala.
Dalam setiap kearifan lokal, selalu ada story telling yang mengiringinya. Demikian dengan pula anak-anak berambut kusut itu.
Masyarakat setempat meyakini, anak-anak berambut gimbah merupakan titipan dari Kyai Kolo Dete. Dia adalah seorang punggawa pada masa kerajaan Mataram Islam di abad ke-14.
Alkisah di sutau waktu, Kyai Kolo Dete ditugaskan oleh penguasa Mataram untuk mempersiapakan pemerintahan di daerah Wonosobo dan sekitarnya.
Ketika Kyai Kolo Dete dan istrinya Nini Roro Rence tiba di Dieng, keduanya mendapatkan wahyu dari Ratu Pantai Selatan untuk membawa masyarakat Dieng menuju kesejahteraan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News