
GenPI.co - Pedagang minyak goreng di pasar tradisional di Kota Depok, Jawa Barat, mengaku belum pernah bertemu langsung dengan pihak pemerintah untuk membahas masalah harga minyak goreng yang masih mahal.
Beberapa pedagang bahkan meminta pemerintah tak hanya lakukan pencitraan atas kebijakan minyak goreng subsidi Rp14 ribu per liter
Pasalnya, minyak goreng Rp14 ribu per liter hingga hari ini belum masuk ke pasar tradisional.
BACA JUGA: Curhat, Pedagang Minyak Goreng: Saya Rela Jual Rugi
Penjual minyak goreng di Pasar Musi, Kota Depok, Ibu Ginting, meminta agar pemerintah memantau langsung perkembangan harga minyak goreng di pasar tradisional.
“Tolong pemerintah ke pasar-pasar tradisional untuk cek harga minyak goreng, jangan hanya ke minimarket. Pembeli itu tak hanya ke minimarket, tetapi juga ke pasar tradisional,” ujarnya kepada GenPI.co, Minggu (13/2).
BACA JUGA: Apa Kabar Minyak Goreng Rp 14.000?
Ginting menduga pihak pemerintah berusaha menghindari inspeksi mendadak (sidak) di pasar tradisional karena takut dimarahi para pedagang minyak goreng.
“Mungkin dia (pemerintah) takut disuruh bayar ganti rugi. Sebab, kami awal beli mahal, tetapi tak bisa jual harga sesuai dengan yang kami beli,” ungkapnya.
BACA JUGA: Disperindag Batam Soal Minyak Goreng Langka: Akibat Panic Buying
Sementara itu, penjual minyak goreng di Pasar Agung, Kota Depok, Agus Riyadi, mengatakan bahwa pihak pengelola pasar belum memberi tahu solusi perihal harga minyak goreng.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News