
GenPI.co - Jelang perayaan Imlek setiap tahunnya, ikan dingkis jadi incaran masyarakat Tionghoa di Kepulauan Riau (Kepri). Dingkis sering disebut ikan hantu pembawa keberuntungan.
Sebab, sepanjang tahun, dingkis adalah jenis ikan yang hanya dijumpai jelang Imlek saja. Harganya pun bisa melambung tinggi di pasaran.
Adam, salah satu penjual ikan dingkis di Pasar Penuin, Jodoh, Batam, mengatakan, dingkis terbilang unik karena jika dicari pada hari biasa tidak akan ditemukan.
BACA JUGA: Jelang Perayaan Imlek, Warga Jakarta Serbu Pasar Petak Sembilan
Sementara mendekati perayaan Imlek, ikan dingkis bahkan masuk dengan sendirinya ke dalam kelong, salah satu jenis perangkap ikan.
"Mendekati Imlek juga jadi jadwal ikan ini bertelur, dan yang membuatnya spesial juga ikan dingkis tidak bau amis," katanya kepada GenPi.co Kepri, Senin (31/1).
BACA JUGA: Rayakan Imlek, Grand Sahid Sajikan Kuliner Halal Menggoyang Lidah
Dia mengungkapkan, karena itulah ikan dingkis kemudian diburu masyarakat Tionghoa. Nelayan pun bisa dibuat kaya mendadak jika menjual ikan dingkis saat Imlek.
Di Batam, ikan dingkis banyak dihasilkan di Tanjung Piayu, Pulau Kasu, Pulau Karas, dan juga di perairan wilayah Jembatan Barelang.
BACA JUGA: Pelabuhan di Batam Tambah Kapal, Antisipasi Lonjakan Penumpang
"Untuk ikan dingkis yang masih bertelur saat ditangkap, harganya bisa mencapai Rp450 ribu per kilonya. Kalau yang biasa [tidak bertelur] harganyq Rp250 ribu per kilo," kata dia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News