
GenPI.co - Perang Antarsuku pecah di Jayawijaya, Papua. Suasana terasa mencekam. Utang nyawa diminta dibayar dengan nyawa.
Seperti diberitakan Antara, bentrok berdarah tersebut diduga dipicu dari masalah keluarga yang berasal dari dua suku berbeda.
TNI dan Polri bersiaga. Ada dua satuan setingkat kompi (SSK) dari Kodim 1702 dan Yonif 756/WMS disiagakan.
BACA JUGA: Instruksi Penting Jenderal Andika Soal Papua, TNI Siap-siap
Mereka bertugas untuk membantu Polres Jayawijaya untuk meredam bentrok antarwarga di Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Dua bupati yang warganya terlibat perang juga turun tangan mendamaikan kedua kubu.
BACA JUGA: Tolak Laporan Warga, Aipda Rudi Dimutasi Ke Papua Barat
Warga ternyata sulit didamikan. Tak ada lagi aturan pemerintah yang ditakuti. Yang ada hanya keinginan menuntut balas.
Yang bisa dilakukan TNI/Polri hanya mendamaikan. Saat langkah ini tak berjalan, aparat keamanan langsung melakukan penyekatan.
BACA JUGA: Jokowi Bersedia Bertemu Mantan KKB Papua
Misi yang dijalankan adalah mencegah perang antarsuku di Jayawijaya, Papua.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News