
GenPI.co - Pengamat kebijakan publik, Asep Surmayana menyoroti polemik peleburan Lembaga Biologi Molekur Eijkman (LMBE) yang resmi terintegrasi ke dalam BRIN.
Menurut Asep, peleburan tersebut tampak sudah direncanakan cukup lama sehingga tinggal menunggu efeknya, apakah lebih baik atau tidak.
"Saya rasa peleburan itu agaknya sudah diperhitungkan dampak positif dan negatifnya," ujar Asep kepada GenPI.co, Senin (3/1).
BACA JUGA: Cegah Krisis, BRIN Minta Kedaulatan Pangan Terus Digenjot
Asep menjelaskan dengan kondisi itu, maka perlu diperhitungkan soal kondisi teknis yang harus mendapat sorotan lebih.
Sebab, dia menilai jangan sampai peleburan tersebut akan lebih banyak memberi efek negatif ke depannya.
BACA JUGA: BRIN Keluarkan Peringatan Soal Ramalan Gempa Bumi, Begini Isinya
"Perlu diperhitungkan juga sejumlah hal teknis yang membutuhkan penangan ahlinya, yang ternyata banyak ditarik. Hal itu bisa berdampak terhadap operasional teknis lapangan," jelasnya.
Seperti diketahu, efek dari peleburan Eijkman ke BRIN telah terlihat usai pemutusan kontrak tenaga honorer yang diberhentikan atau tidak diperpanjang kontraknya.
BACA JUGA: Kepala BRIN Tegaskan Riset Kebencanaan Harus Serius
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala PRBM Eijkman Wien Kusharyoto mengatakan, sebanyak 113 orang diberhentikan karena dampak adanya integrasi ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News