
Saya mencoba berlatih dengan cara yang keras: mengikatkan diri pada beberapa komitmen.
Ada yang besar, ada yang kecil. Menulis di Disway setiap hari adalah komitmen kecil. Karena itu harus saya jaga. Apa pun halangannya.
Kadang muncul di perasaan untuk menyerah, tidak menulis-terutama ketika sangat suntuk.
BACA JUGA: Pesanggrahan Djoyoadhiningrat
Lalu muncul perasaan tandingan: kalau untuk komitmen ringan ini saja mudah ingkar bagaimana dengan komitmen yang berat.
Perasaan tandingan itu yang selalu menang. Saya pun mulai memegang HP: menulis.
BACA JUGA: UV Tinggi
Komitmen seperti itu tentu berbeda dengan sekadar hobi wartawan purnabakti. Anda tahu itu. Bukan saja dalam menulis tapi juga dalam menjaga mutu.
Saya bersyukur bisa mengikatkan diri pada komitmen. Bahkan tidak hanya satu komitmen.
BACA JUGA: Lol Mama
Saya tahu: Anda juga sudah mengikatkan diri pada komitmen pilihan Anda-saya tidak akan menghitung berapa komitmen yang Anda buat dan seberapa kuat talinya. Selamat tahun baru. Dengan komitmen lama. (dahlan iskan)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News