
“Agar kelak, ketika kita menghadapi sakaratul maut, meregang nyawa, kita sudah terlatih untuk ikhlas.”
Ayah begitu fasih menirukan kata-kata gurunya. Guru yang dimaksud ayah adalah dalam pengertian guru spiritual: guru tarekat Syatariyah.
“Ayah khawatir, kalau kehilangan mbakyumu saja tidak ikhlas, bagaimana kehilangan nyawa kelak,” ujar ayah.
BACA JUGA: Pesanggrahan Djoyoadhiningrat
Ikhlas harus dilatih. Latihan ikhlas harus dilakukan. Kata-kata ayah itu terus terngiang sampai saya besar.
Sampai sekarang. Berarti bersabar juga harus dilatih. Tersenyum juga harus dilatih. Mengucapkan terima kasih harus dilatih.
BACA JUGA: UV Tinggi
Latihan seumur hidup. Untuk menghadapi sakaratul maut kelak. Komitmen juga harus dilatih.
Menulis di Disway setiap hari adalah latihan bagi saya untuk terus bisa memegang komitmen.
BACA JUGA: Lol Mama
Banyak yang suka mengingkari komitmen dengan berbagai alasan-yang kadang memang masuk akal.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News