
Dia berkomitmen, nantinya akan membangun salah satu pusat kuliner bagi warga setempat untuk berjualan.
Setelah persoalan lahan itu selesai, desain Jembatan Batam-Bintan akan diserahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Januari 2022 mendatang.
Pembanguna jembatan itu juga turut disertai dengan survei alur kedalaman laut agar kapal-kapal dapat melintas di bawahnya.
BACA JUGA: Kemenkes Janji Pisahkan Data PMI Positif dari Kasus Harian Kepri
"Jembatan ini impian masyarakat Kepri sejak lama. Kalau sudah terbangun, perekonomian Pulau Batam dan Bintan akan meningkat pesat," kata Ansar.
Dia menjelaskan, sekitar 15 persen kebutuhan lahan sisanya akan diselesaikan melalui proses pengadilan. Hal itu lantaran beberapa warga belum setuju membebaskan lahannya sesuai harga yang ditetapkan pemerintah.
BACA JUGA: Gubernur Kepri Datangi Menkes Budi Sadikin, Ada Apa?
Meski begitu, Ansar menegaskan pihaknya akan tetap mengikuti proses pengadilan dalam proses pembebasan lahan itu.
"Kalau nanti pengadilan memutuskan harga ganti rugi di atas yang ditetapkan pemerintah, ya pasti kami bayar," kata dia. (ant/*)
BACA JUGA: Menkopulhukam RI Setujui Pungutan Labuh Jangkar di Kepri
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News