
GenPI.co - Proyek Kereta Api Cepat Indo China dikritisi habis. Isi analisisnya tajam. Pedasnya ampun-ampunan.
Dosen FEB UI Dr. Ninasapti Triaswati menyoroti hasil temuan lembaga survei KedaiKopi dalam diskusi bertajuk ‘Survei Opini Publik Menuju 2024’.
Dirinya menyetujui hasil temuan lembaga tersebut terkait persoalan soal ketimpangan ekonomi yang kurang merata bagi rakyat.
BACA JUGA: Mengulik Bisnis Miniatur Kereta Api, Omzetnya Menggiurkan!
Menurut Nina, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih fokus pada infrastruktur yang dinikmati oleh beberapa kelopok yang mendapatkan proyek tersebut.
“Bisa saja infrastruktur besarnya itu adalah pengindahan ibu kota, dan infrastruktur yang jadi tanya datanya besar ada pada saat kebijakan kereta api cepat,” katanya, Minggu (19/12).
BACA JUGA: Video Angkot di Medan Ditabrak Kereta Api, Sopir Sempat Kabur
Menurutnya, proyek Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) memiliki potensi merugi. Oleh sebab itu, proyek tersebut segera diambil alih oleh APBN.
“Ya, setelah melihat bahwa biayanya membengkak. Itu akan mengakibatkan kemungkinan kehilangan aset kalau tidak diambil,” ucapnya.
BACA JUGA: Kereta Api Tabrak Angkot di Medan, 4 Meninggal, 6 Terluka
Tidak hanya permasalahan kelas nasional. Nina juga menyebutkan bahwa ada permasalahan di sektor daerah, yakni ketidakmerataan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News