
GenPI.co - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa pemerintah akan terus mengevaluasi dan memonitor perkembangan varian Omicron yang telah terdeteksi di 45 negara.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah meminta adanya genome sequencing, membatasi kegiatan masyarakat, dan menyegerakan pelaksanaan vaksin untuk masyarakat rentan.
“Dalam hal ini karena yang banyak juga terdampak adalah anak-anak, maka vaksinasi anak-anak perlu untuk terus didorong,” ujar Menko Perekonomian dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin (6/12).
BACA JUGA: Gawat, Kabar Terbaru Omicron Bakal Guncang Dunia dalam 3-6 Bulan
Selain percepatan vaksinasi bagi anak-anak, Jokowi juga meminta agar pelaksanaan vaksinasi booster terus dipersiapkan sehingga pada bulan Januari mendatang dapat dilakukan penyuntikan. Pelaksanaan vaksinasi booster tersebut akan diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan.
“Jadi kami sedang akan memfinalkan terkait dengan vaksin berbasis PBI dan juga vaksin non-PBI,” imbuhnya.
BACA JUGA: Tenang! Varian Omicron Memang Lebih Menular, Tapi Tak Ganas
Terkait dengan persiapan jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Presiden meminta agar berbagai kegiatan diikuti maksimal 50 orang. Kebijakan pembatasan kegiatan saat Nataru akan disesuaikan dengan imbauan dari WHO dan dituangkan dalam instruksi Menteri Dalam Negeri.
“Namun kegiatan-kegiatannya akan dirinci. Jadi kegiatan maksimal di mal, kemudian untuk restoran maksimal 75 persen dan di berbagai kegiatan 75 persen." jelas Airlangga.
BACA JUGA: Manuver Kilat Pemkab Tangerang untuk Basmi Covid-19 Omicron
"Namun ada pembatasan jumlahnya yang dimaksimalkan menjadi 50 orang dan yang traveling itu mereka yang sudah divaksin,” tambahnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News