
GenPI.co - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menegaskan bahwa pertanggungjawaban kepada pimpinan perusahaan nakal akan ditagih usai wafat.
Menurut Suharso, pertumbuhan ekonomi harus bisa mengentaskan kemiskinan dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Jika kesempatan kerja itu tak terbuka, sekalipun Anda dibayar ratusan juta per bulan, tunggulah Anda semua diminta pertanggungjawabannya setelah wafat,” ujarnya dalam Talkshow 'Membangun Optimisme Baru untuk Mendorong Percepatan REN', Jumat (26/11).
BACA JUGA: Bappenas Bongkar Potensi Kelautan dan Perikanan Indonesia
Suharso mengatakan bahwa tak mungkin kesejahteraan masyarakat akan terpenuhi jika mereka tak dilibatkan secara langsung.
“Aneh bin Ajaib jika itu terjadi. Untuk apa perekonomian tumbuh, tetapi kesenjangannya juga makin jauh?” katanya.
BACA JUGA: Bappenas Sebut Indonesia Siap Penuhi Tujuan SDGs
Menurut Suharso, tak akan ada gunanya perekonomian berjalan jika yang miskin tetap miskin dan si kaya makin kaya.
“Tak akan ada gunanya itu ekonomi, perbankan, bahkan pertemuan kita hari ini kalau pengangguran tetap ada,” paparnya.
BACA JUGA: Bappenas Sebut SDM Berkualitas Syarat Utama Pembangunan Berhasil
Lebih lanjut, Suharso memaparkan bahwa pandemi covid-19 juga mengakibatkan learning loss atau kehilangan jam belajar para siswa di Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News