
GenPI.co - Keterlaluan. Kampung ayah saya hanya 15 Km dari Trinil, tetapi perlu waktu 70 tahun bagi saya untuk ke sana: Jumat lalu.
Begitu banyak buku saya baca, termasuk soal asal-usul manusia. Namun, saya baru bisa ke Trinil setelah sebagian besar isi buku itu terlupakan.
Maka baru sekarang saya tahu: Trinil itu bukan nama desa. Museum Trinil itu ternyata di Desa Kawu. Sekitar 14 Km di barat kota Ngawi.
BACA JUGA: Opor Bandara
Untuk ke sana juga mudah sekali. Keluar dari exit tol Ngawi belok kiri –masuk ke jalan lama Surabaya-Jakarta. Ada penunjuk arah di pinggir jalan raya itu.
Di pertigaan itulah belok ke arah utara. Ada gerbang khas Majapahit di mulut jalan masuk itu.
BACA JUGA: Capres Andika
Dari mulut jalan itu hanya diperlukan dua kali belok. Belok kiri dan belok kanan. Sampai. Di tiap belokan ada penanda khas: manusia Trinil.
Museum Manusia Trinil ini terawat baik. Bangunannya tidak besar, tetapi kukuh. Kebersihan terawat. Kerapian terjaga. Pohon dan taman terpelihara.
BACA JUGA: Perkebunan Nike
Luas area museum ini 2,5 hektare. Ada ruang pertemuan terbuka di tengahnya. Seperti gazebo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News