Politik Harga PCR Dibongkar Ekonom, Sebut Untungkan Pengusaha

Politik Harga PCR Dibongkar Ekonom, Sebut Untungkan Pengusaha - GenPI.co
Syarat wajib tes PCR bagi penumpang pesawat rute Jawa-Bali disorot. Akademisi politik menilai pemerintah tak memiliki empati di tengah ekonomi sulit. Antara Foto/Hafidz Mubarak A

GenPI.co - Direktur Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyoroti kebijakan pemerintah terkait harga PCR.

Bhima menyebut harga tes PCR masih memberatkan meski sudah diturunkan dari Rp300 ribu menjadi Rp270 ribu.

“Seharusnya, syarat PCR untuk penerbangan perlu dicabut," ujar Bhima kepada GenPI.co, Sabtu (30/10).

BACA JUGA:  Kemenkes Didesak Turunkan Harga PCR Lagi, Ini Alasannya

Menurutnya, syarat penerbangan yang mengharuskan PCR itu dinilai tidak masuk akal.

"Ini berisiko melunturkan kepercayaan terhadap prospek pemulihan ekonomi, baik transportasi udara hingga pariwisata," lanjutnya.

BACA JUGA:  Harga PCR Rp 275 Ribu, Sukarelawan Jokowi Belum Bisa Terima

Selain itu, Bhima melanjutkan, kebijakan penerbangan sebaiknya cukup dengan antigen. Bahkan, bisnis PCR cukup menguntungkan dengan marjin yang besar.

"Dari marjin penjualan tes PCR sebesar 50-60 persen, ditambah biaya lainnya yang pasti memberikan keuntungan," tuturnya.

BACA JUGA:  YLKI Desak Tes PCR 1x12 Jam, Hapus Harga Biasa Vs PCR Express

Dengan gitu, tidak heran masih ditemukan pelaku usaha yang diuntungkan di lapangan dengan praktik PCR itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya