Sebut Jokowi Jenius, Profesor Singapura Disebut Lebay

Sebut Jokowi Jenius, Profesor Singapura Disebut Lebay - GenPI.co
Presiden Jokowi. Foto: Antara

GenPI.co - Pengamat politik digital Bambang Arianto, menilai pernyataan Profesor National University of Singapore, Kishore Mahbubani yang memuji Jokowi sebagai sosok pemimpin jenius, terlalu lebay karena sangat subjektif.

Pasalnya menurut peneliti Institute for Digital Democracy (IDD) pernyataan ini lebih tepat diutarakan oleh relawan maupun pendukung setia Jokowi bukan dari seorang figur akademisi.

Sejatinya akademisi itu tentunya harus objektif dalam memberikan sebuah kesimpulan.

BACA JUGA:  Timsel KPU dari Suksesor Jokowi, Ada Potensi Konflik Kepentingan

“Jelas pernyataan ini bisa merusak kaidah-kaidah ilmiah karena indikator yang digunakan dalam menyimpulkan kepemimpinan politik semakin tidak jelas,” jelas Bambang dalam keterangan resminya, Selasa (12/10).

Apalagi di media sosial, tentu ini akan berbahaya karena publik seolah dipaksa untuk mempercayai bahwa kepemimpinan Jokowi seratus persen berhasil memuaskan rakyat. “Tentu ini akan menutupi beberapa kelemahan kepemimpinan Presiden Jokowi terutama dalam beberapa hal,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Perludem Soroti Eks Timses Jokowi di Tim Seleksi KPU-Bawaslu

Sebut saja, terkait pelembagaan demokrasi, perlindungan HAM, anti korupsi yang di era Presiden Jokowi justru mengalami penurunan yang drastis.

“Coba lihat indeks demokrasi kita yang turun, kemudian corruption perception index juga makin terpuruk. Kenapa indikator ini tidak dilihat? Padahal penilaian ini dalam konteks kepemimpinan politik,” tegasnya.

BACA JUGA:  Elektabilitas Stagnan, Prabowo Punya Banyak Asa di Kabinet Jokowi

Lebih lanjut, Bambang menekankan, memang bila dikomparasi dengan model kepemimpinan sebelumnya Presiden Jokowi cukup berhasil dalam mengenjot infrastruktur dan memperbaiki birokasi yang selama ini tersumbat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya