
GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang berkomentar perihal demo BEM SI yang menuntut pembatalan pemecatan 56 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (27/9).
Menurut Ngorang, para demonstran tidak peduli dengan kesehatan publik.
“Mereka melakukan demonstrasi di tengah pandemi covid-19 dan itu sangat berbahaya,” ujarnya kepada GenPI.co, Rabu (29/9).
BACA JUGA: Akademisi: Demo BEM SI di KPK Tidak Menyalahi Aturan
Ngorang mengatakan sebenarnya ada cara lain untuk mengungkapkan kritik terhadap pemerintah.
“Normatifnya, di tengah pandemi, sampaikan saja kritik lewat tulisan di media atau media sosial,” katanya.
BACA JUGA: Demo BEM SI, Pengamat: Seharusnya Polisi Mengayomi
Namun, cara itu memang memiliki kelemahan tersendiri. Pasalnya, kritik via media atau media sosial tak menjangkau masyarakat secara luas. Hal itu tentu berbeda dengan aksi demonstrasi.
“Tulisan itu tak semua orang bisa membacanya. Kalau demonstrasi itu pasti langsung terlihat oleh semua orang,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Ngorang menilai bahwa demonstrasi adalah cara yang lebih mudah untuk menyampaikan tuntutan kepada pemerintah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News