
“Sebelum memutuskan untuk mendirikan School Of Life, Saya sudah mengajar Bahasa Inggris selama kurang lebih 6 tahun,” ujar Ririh.
Tidak hanya itu saja, dirinya juga pernah bekerja sebagai konsultan pendidikan di Ruangguru, Mahasiswa, dan mengajar di sekolah Internasional.
“Selain itu, saya juga mengajar English Speaking untuk professor dan dosen dari UB, UGM UM, mengajar Business English untuk karyawan e commerce seperti Lazada dan Olx, dan masih banyak lagi,” paparnya.
BACA JUGA: PKS Semprot Giring Ganesha, Hati-hati
Dirinya berpendapat bahwa akses pendidikan yang bagus hanya bisa dimiliki oleh 2 golongan. Pertama, orang yang kaya dan kedua adalah orang yang miskin yang memiliki kecerdasan.
“Orang kaya tentunya akan punya hak istimewa untuk belajar di sekolah mahal dan bertaraf Internasional,” kata Ririh.
BACA JUGA: Menjelajah Samsung A72 ke Dunia Fotografi
Tidak hanya itu, menurutnya, lingkungan dari golang atas juga menetukan cara berfikir dengan topik pembicaraan yang berbeda.
“Sementara orang miskin yang pintar memiliki kesempatan untuk mendapatkan beasiswa dan sekolah atau kuliah di tempat yang bagus,” lanjutnya.
BACA JUGA: Manuver Ganjar Pranowo Maut, Puan Maharani Bisa Terseok-seok
Sedangkan, menurut Ririh, kaum menangah tidak memiliki kesempatan itu. Oleh karena itu, menurutnya, orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News