
GenPI.co - Wakil Ketua Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI), Sultan B Najamudin, angkat bicara soal anggaran pemilu yang dinilai mengeluarkan banyak biaya hingga ratusan triliun.
Menurutnya, pemilu langsung sudah seperti industri dalam demokrasi di Indonesia.
"Sangat penting bagi kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi prinsip musyawarah mufakat untuk meninjau kembali sistem pemilu yang boros dan cenderung menyebabkan kerentanan sosial seperti ini," ujar Sultan melalui keterangannya, Minggu (19/9/2021).
BACA JUGA: DPD Dinilai Wajar Jika Hendak Walkout Jika Amanden UUD Terjadi
Sultan menyebutkan biaya pemilu sangat rawan menyebabkan penyalahgunaan anggaran.
Bahkan, jumlah tersebut belum ditambahkan dengan modal pemilu milik partai politik dan capres.
BACA JUGA: Fungsi DPD Dirasa Kurang Maksimal, Bukan Alasan Amandemen UUD
"Secara ekonomi mungkin bagus karena akan ada banyak uang politik yang beredar di masyarakat, tetapi jika itu harus dibayar dengan rendahnya kualitas pemilu dan potensi konflik horizontal," jelasnya.
Kata Sultan, kondisi tersebut justru hanya akan menjadi penyebab bagi kemunduran demokrasi itu sendiri.
BACA JUGA: Pengamat Soroti Pidato Ketua DPD dan MPR: Seperti Humas
Selain itu, eks wakil Gubernur Bengkulu menambahkan pemilu langsung hanya akan jadi ajang adu kuat modal politik, yang sumbernya berasal dari cukong dan oligarki.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News