
Pengunjung yang ingin berdoa biasanya berlutut di depan tempat tidur sambil memandangi foto Paus. Tak hanya itu, relikui darah Paus juga tersimpan di sana, yang merupakan relikui nomor satu, darah kelas tertinggi.
Sementara di luar kamar terdapat empat kursi kayu, satu meja sebagai tempat makan dan beberapa kursi santai. Pengunjung yang datang diwajibkan untuk melepas alas kaki karena ruangan dilapisi oleh karpet tebal berwarna coklat dan semua perabotan dibiarkan tetap sama seperti saat awal kedatangan.
Tak hanya umat Katolik saja yang boleh datang, tapi siapa saja diperbolehkan untuk berkunjung ke sana.
Tonton juga video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News