
GenPI.co - Kepala Bidang (Kabid) Geologi dan Air Tanah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, Heru Sugiharto membenarkan pernyataan pakar ITB, Heri Andreas.
Hal itu terkait pernyataan pakar ITB, Heri Andreas yang menyebut penurunan tanah atau land subsidence di Pekalongan dan Semarang, Jawa Tengah.
Berdasarkan data ESDM Jateng, jika penurunan tanah contohnya di Semarang mencapai lebih dari 10 sentimeter (cm) setiap tahunnya.
BACA JUGA: Lebih dari 6 Ribu Orang Meninggal di Kota Semarang Akibat Covid
Penurunan tanah itu terutama terjadi di wilayah pesisir Semarang bagian timur dan barat.
Lebih lanjut, kata Heru Sugiharto, penurunan tanah mencapai 2-5 cm per tahun di pesisir barat.
BACA JUGA: Covid Melonjak, Pekalongan Hentikan Pengiriman Pekerja Migran
Sedangkan penurunan tanah di pesisir timur justru lebih parah, yakni lebih dari 10 cm.
Menurutnya, ada berbagai faktor yang mempengaruhi penurunan tanah atau land subsidence di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Muncul Klaster Guru di Pekalongan, 37 Orang Positif Covid-19
“Jadi ada banyak faktor, bukan hanya pengambilan air tanah. Tapi juga faktor alam. Selain itu juga aktivitas perekonomian seperti industri,” ujar Heru dilansir dari Ayoyogya.com.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News