
Citra satelit tersebut, kata dia, hanya menilai anomali reflektivitas dan suhu sekitar yang diimplementasikan sebagai titik panas.
"Penyebab adanya anomali tersebut tidak dapat kami pastikan," katanya.
Agung menambahkan kondisi kekeringan dan hembusan angin kencang juga menjadi penyebab tidak langsung dalam sebaran suatu titik panas. (ANT)
BACA JUGA: Covid-19 di NTT Mencekam, 538 Orang Terpapar Corona Perhari
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News