
Selain Kota Rusa, Merauke juga memiliki julukan Bumi Anim-Ha. Menurut masyarakat asli Merauke, kata Anim-Ha berarti ‘Manusia Sejati’. Dan, Merauke memiliki kekayaan bahasa yang luar biasa.
Memiliki bahasa dan dialek khas, masyarakat Merauke kerap menambahkan kata ‘pele’. Kata tersebut sangat populer. Pele menjadi ungkapan dalam beragam situasi. Entah itu suasana senang, sedih, marah, bingung, ataupun kaget.
Biasanya kata ‘pele’ terselip di awal atau akhir kalimat. Misalnya di kata sapaan seperti, ‘Pele sa kawan, ko kabar’. Uniknya, saat kata ‘pele’ disebut sembari memiringkan kepalanya.
“Dialek masyarakat Merauke sangat khas. Inilah kekayaan budaya nusantara. Setiap daerah di Indonesia punya banyak bahasa dan dialek yang khas. Kekayaan inilah yang menempatkan Indonesia sebagai destinasi utama wisatawan dunia, selain alamnya yang indah,” kata Ricky lagi.
Lebih dekat mengenal budaya masyarakat Merauke, di sana juga berkembang ‘Atam’.
Atam sejenis live music dan kerap disajikan dalam berbagai event. Untuk mengiringi atam, biasanya menghadirkan penyanyi lokal. Beberapa lagu yang populer seperti ‘Ko Tinggal Turun Naik’.
“Potensi yang dimiliki Merauke memang luar biasa. Dengan ditopang Merauke, Festival Crossborder Sota akan sukses. Pergerakan wisatawan asal PNG akan positif. Event ini akan memberi impact positif bagi Merauke. Untuk jangka panjang, akan ada keuntungan yang lebih besar lagi. Kondisi tersebut tentu bagus bagi bagi performa pariwisata Indonesia secara menyeluruh,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News