
Nitrogen terperangkap atau terjerap masuk ke pori-pori bahan isian tetapi oksigennya lolos (tidak terjerap) sehingga gas yang keluar bejana adalah oksigen dengan kemurnian 90-93%. Jika bahan isiannya sudah jenuh dengan nitrogen maka operasi dihentikan dan dengan penurunan tekanan di bejana itu maka nitrogen akan keluar dari pori-pori bahan isian sehingga bisa dialirkan ke tempat lain atau dibuang.
Supaya alat bisa bekerja menghasilkan oksigen secara kontinu maka dalam alat dipasang paling sedikit dua bejana yang berisi bahan penyerap yang bekerja secara bergantian. Oksigen konsentrator portabel yang dijual di pasaran secara umum bekerja dengan PSA.
Cara lain produksi oksigen adalah elektrolisis air yang menghasilkan oksigen murni dan hidrogen murni. Oksigen keluar dari sisi anoda (+) dan hidrogen keluar dari sisi katoda (-). Cara ini membutuhkan energi listrik yang besar.
BACA JUGA: Asrama Mahasiswa UGM dan UNY Akan Dijadikan RS Darurat
Alternatif lain produksi oksigen dengan kadar sekitar 95% juga dapat dilakukan dengan pemisahan nitrogennya menggunakan membran. Dengan masih adanya kelangkaan pasokan oksigen terutama di fasilitas kesehatan.
Menurut Panut, UGM akan berusaha bekerja sama dengan alumni yang bekerja di industri kimia di mana ada unit produksi oksigen, seperti industri pupuk dan industri methanol sintetis. Namun, diakuinya, banyaknya rumah sakit yang sama-sama memerlukan oksigen maka hal itu tidak mudah karena harus ada pembagian secara nasional. (*)
BACA JUGA: BEM UGM Sebut Pemerintah Ingin Cari Uang Dengan Jualan Vaksin
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News