
GenPI.co - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron lebih banyak tak menjawab dari pertanyaan yang diberikan Komnas HAM.
Hal itu berdasarkan pemeriksaan terkait laporan Novel Baswedan dan pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
Aanggota Komnas HAM Bidang Pemantauan dan Penyelidikan, Mohammad Choirul Anam, mengatakan pihaknya menemukan perbedaan keterangan antara Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan KPK.
BACA JUGA: Pengamat Beberkan Jejak Hitam Kapolri Listyo Sigit, Duh!
"Perbedaan itu ada yang soal substansial dan memengaruhi secara besar, kenapa kok ada hasil 75 dan hasil 1.200 sekian," kata Choirul Anam di Jakarta, Kamis (17/6).
Pertama, terkait dengan pengambilan kebijakan di level besar apakah itu menyangkut ranah kolektif kolegial pimpinan KPK atau bukan. Namun, Ghufron tidak bisa menjawab.
BACA JUGA: Waduh, Ferdinand Bongkar Kebohongan Anies Baswedan
Kedua, Ghufron juga tidak bisa menjawab ketika tim Komnas HAM menanyakan perihal pemilihan, intensitas pertemuan, dan lain sebagainya.
Terakhir, Ghufron juga tidak mampu menjawab pertanyaan terkait dengan ide atau inisiatif siapa mengenai sesuatu hal dan lain-lain.
BACA JUGA: Trah Sri Sultan Hamengkubuwono II Gelar peristiwa Geger Sepehi
Hal itu mengingat, kata dia, terdapat sejumlah konstruksi pertanyaan yang bukan wilayah kolektif kolegial dan sifatnya kontribusi pimpinan secara individu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News