
GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS mengacungi jempol terhadap Ketua KPK Firli Bahuri terkait polemik di lembaga tersebut.
Meski Presiden Jokowi sudah memberi arahan, Fernando menilai keputusan menonaktifkan 51 pegawai tidak tepat jika dibilang abai terhadap Jokowi.
"Karena 51 orang itu memang tidak bisa lagi dilakukan pembinaan," kata Fernando kepada GenPI.co pada Senin (31/5).
BACA JUGA: Pernyataan Firli Tegas Soal Novel Baswedan, Begitu Aja Kok Repot
Polemik tes wawasan kebangsaan (TWK) memang terus berlanjut. Penyidik senior Novel Baswedan terus tak terima dengan keputusan itu dan akan menggugat ke Pengadilan Tata Usaha (PTUN).
Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri tetap pada keputusannya. Namun, dia mempersilakan Novel jika ingin menggugat keputusannya.
BACA JUGA: Mendadak Pegawai KPK Ini Beber Firli Bahuri, Isinya Mengejutkan
"Silakan gugat ke PTUN, ini perintah UU. Kami fokus pelantikan pegawai KPK menjadi ASN pada satu Juni nanti," kata Firli, dalam keterangannya.
Firli membeberkan bahwa hidup itu memilih. Jika tidak mau tetap menjadi ASN, Firli mempersilakan untuk meninggalkan KPK. "Begitu aja, kok, repot," kata Firli Bahuri.(*)
BACA JUGA: Pengamat Ungkit Peretasan Mantan Pimpinan KPK, Isinya Dahsyat!
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News