
GenPI.co - Rencana pemindahan ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang disebut-sebut ke Kalimantan Timur, ternyata membutuhkan biaya yang tak sedikit. Namun, biaya ini masih lebih kecil ketimbang harus 'mengobati' Jakarta dan sekitarnya. Hal itu dijelaskan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika. Menurutnya, perpindahan ini jadi solusi tepat sebab kemacetan Jakarta saat ini menimbulkan kerugian ekonomi ratusan triliun setiap tahun.
Baca juga :
Segini Biayanya Jika Ibu Kota Jadi Pindah ke Kalimantan Timur
Pisang Gapit, Kuliner dari Calon Ibu Kota Baru Kalimantan Timur
Bukit Soeharto Kalimantan Timur, Calon Kuat Ibu Kota Baru
Kerugian itulah yang membuat ide perpindahan ibu kota ke Kalimantan Timur sebagai calon kuat, harus segera direalisasikan. Penyakit kemacetan Jakarta sudah sangat sulit diobati. Biaya perpindahan ibu kota sendiri diproyeksikan sebesar Rp 400-500 triliun. Anggaran tersebut kata dia akan seminimal mungkin membebani keuangan negara karena akan melibatkan skema pembiayaan kerja sama dengan badan usaha atau swasta, seperti dikutip dari Detik. "Pemborosan-pemborosan itu sudah bukan masanya lagi bagi kita untuk mengkompromikan. Akan lebih murah lagi anggaran tadi dipakai salah satunya untuk pemindahan ibu kota saja dan program-program yang lain," ujar Ahmad.
Tonton lagi :
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News