
GenPI.co - Tiga Mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menciptakan sistem peringatan dini banjir lahar dingin berbasis internet of things pascaerupsi gunung api terintegritas pengeras suara tempat ibadah.
Ketiga mahasiswa dari prodi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik itu di antaranya Riza Atika, Anung Endra Raditya, dan Rihsan Nur Marjianto.
BACA JUGA: Covid-19 di Yogyakarta Hari Ini Bertambah 97 Kasus
Riza Atika mengatakan keunggulan dari alat ini yakni menggunakan sensor mekanik pelampung yang lebih tahan lama dibandingkan sensor ultrasonic pada alat-alat yang sudah ada.
Menurut Riza, alat early warning system (EWS) ini juga memanfaatkan pengeras suara tempat ibadah sehingga bisa mempercepat informasi adanya bahaya banjir lahar dingin.
“Dengan berbasiskan Internet of Things, alat peringatan dini banjir lahar dingin ini akan terhubung dengan mudah ke ponsel maupun komputer melalui jaringan internet yang akan menciptakan interkoneksi data,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima GenPI.co, Senin (17/5).
Riza mengatakan alat ini juga dilengkapi dengan panel surya sebagai sumber daya utama, yang dimaksudkan agar hemat energi dan ramah lingkungan.
Sementara, Anung Endra Raditya mengatakan bahan yang dipakai untuk membuat alat ini seperti sensor mekanik pelampung untuk mendeteksi ketinggian permukaan air sungai yang naik secara tiba- tiba.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News