
GenPI.co - Ramadan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi semua umat Muslim. Salah satu amalan ibadah yang paling ditunggu saat Ramadan adalah malam Lailatul Qadar pada 10 malam terakhir.
Pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan i’tikaf atau berdiam diri di masjid.
Allah SWT berfirman: ”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS Al-Qadr: 1-3).
BACA JUGA: Malam ke-27 Bulan Ramadan, Perbanyak Doa Lailatulqadar
Dengan itikaf tersebut dapat dijadikan sebagai sarana evaluasi diri (muhasabah), memperbanyak mengingat Allah (tadzakkur), dan memikirkan karunia-Nya (tafakur) untuk memelihara dan meningkatkan kualitas takwa.
Karenanya, itikaf di syariatkan dalam rangka menyucikan jiwa (tazkiyatun nafs) dengan berkonsentrasi untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah pada waktu yang sangat terbatas, hanya sepuluh hari dari 365 hari dalam setahun. Namun memiliki nilai yang amat tinggi di sisi Allah.
Untuk itu, seorang yang sedang beritikaf akan menyibukkan diri dengan dzikir, istighfar, tilawah Al Quran, sholat, munajat dan berdoa kepada Allah.
Ia juga harus menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat yang bisa menodai kesempurnaan itikafnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News